Kamis, 15 Desember 2011

Bridge to Terabithia 2 : Saving Leslie

Chapter 1: Alone and Hopeless

"JESS"

The young King of Terabithia gasped, his eyes snapping open at the sound of the familiar voice. Jess found himself standing in a forest. The forest. The same forest where the kingdom of Terabithia had been created. Except, Jess was standing by the river, by the bridge, on the side that separated him from reaching Terabithia. Down by the edge of the river, Jess spotted Leslie and old wounds immediately opened again, reawakening his slumbering grief.

Jess now knew that he had never accepted Leslie's death, because when he saw her standing by the river, her back turned towards him, he felt so happy to see her again. But it was surely a dream, even if Jess wanted to believe it wasn't…

Leslie… you're alive?

A few more moments passed where Jess continued to stare at Leslie, half of him trying to convince him that she was dead and the other half desperately trying to tell him she was alive. When Leslie turned around to face him, Jess obviously wanted to believe that she was alive.

Leslie slowly started to walk up to him, her knees bending as she climbed the short hill to where Jess stood. Jess was frozen. Leslie smiled softly at him and hugged him. Jess eventually hugged back, his heart soaring with happiness. But he knew she wasn't alive. This Leslie wasn't real. But the light that shone from her body which lit up the forest made Jess want to believe she was.

IDIOT! LESLIE'S DEAD! THIS LESLIE IS JUST...JUST A MEMORY…

Still, convincing himself that Leslie was dead when she had her arms wrapped around his neck, her cheek pressed to his wasn't going to be easy. After holding her in his embrace for almost five minutes, Leslie pulled away from Jess, standing at arm's reach. She looked worried and frightened. Her blue-ish green eyes darting in different directions of the forest. Jess could hear shuffling in the darkness but nothing came out of the shadows. Not yet.

Leslie grabbed him by the arms, fear easily seen in her eyes. Jess stared at her.

"Jess!" Leslie whispered. "There's trouble in Terabithia!"

"Leslie?" Jess was able to whisper. "What are you talking about?"

"Jess, Terabithia's in danger!" Leslie whispered. "You have to save it!"

Jess looked at her, confused. He tried to pull his arms away from her but somehow, Leslie managed to hold onto him. Her eyes scanned the forest again before locking onto his again. The light slowly began to fade. Leslie was getting worried, Jess could tell. Her thin red jacket, which was torn and muddy, wasn't helping her stay warm, since the light slowly began to fade. It was weakening, which meant Leslie wasn't going to last long.

"Jess! I'm serious! Terabithia's in danger! You have to save the kingdom!" Leslie whispered, repeating what she had said earlier, although it didn't clarify what she was trying to tell Jess at all.

"What do you mean Terabithia's in danger?" Jess whispered, completely confused, although his mind was racing at a hundred miles an hour.

"I can't explain right now but I promise it'll be clear to you soon." Leslie whispered.

Leslie suddenly running off in the opposite direction of the river's current, into the darkest parts of the forest, leaving Jess standing alone in the darkness.

"Leslie…"

"Save Terabithia, Jess…" Leslie's voice echoed in the forest, although her presence was nowhere to be seen.

Jess tried to run but he found that he couldn't move his feet and the darkness around him began to get blacker and blacker until he couldn't see anything. The darkness had consumed him.

Jess awoke, instantly gasping for breath, his body covered in cold sweat. Jess slowly looked up, his eyes scanning the dark room. He was in his room. He could see the crib that Joyce Ann was sleeping in and he could see his sister May Belle also asleep in the bed across from his. He was safe. But he was still confused and frightened and he surely wasn't going to go back to sleep either.

Jess sighed, resting his head against the headboard. He closed his eyes, Leslie's words echoing in his head.

"Jess, Terabithia's in danger!" … "You have to save it!"

Jess sighed, feeling hopelessly alone, even more now than when he did when Leslie had died in the first place.

How can I… when I didn't invite you to come to the museum with me…? How can I save you when I acted totally selfish just to have a day with Miss Edmunds…?

Jess sighed. He didn't like Miss Edmunds anymore, especially since she was getting married next summer and wasn't going to be called Miss Edmunds for so long either. Plus, all Jess could think about lately was Leslie and Terabithia. Miss Edmunds wasn't part of the picture anymore.

"You have to save Terabithia, Jess…" Leslie's voice rang in his head.

Jess sighed.

How can I when I'm just going to screw up again?

Leslie would obviously tell him to believe and to keep his mind wide open, like she always did when he felt down in the dumps but now, he was alone. Alone and hopeless...

Again.

Sabtu, 10 Desember 2011

Sinopsis "Bridge to Terabithia"

Kutipan Novel Terjemahan karya Katherine Paterson dengan judul Bridge to Terabithia

Di suatu desa ada seorang anak laki-laki bernama Jesse Oliver Aarons, Jr. Selama musim panas, ia berlatih lari agar menjadi pelari tercepat di kelas lima saat sekolah dimulai lagi. Ia ingin menjadi yang paling cepat dan terbaik.

Di pagi hari yang dingin itu, anak laki-laki itu lari melintasi halaman. Tetapi ketika menjelang siang ketika ibunya menyuruhnya bekerja, hari sudah cukup panas. Anak laki-laki itu selalu mulai dari sudut barat laut ladang, membungkuk seperti yang dilakukan para pelari.

Ia berlari di sekeliling ladang sapi. Sapi betina yang bernama Nona Bessie berjalan mengikuti Jess sambil mengunyah perlahan. Sapi betina itu ternyata cukup pandai untuk mengindar dari Jess. Jess tidak pernah belajar lari dengan benar, tetapi kakinya panjang untuk anak berusia sepuluh tahun. Jess bersekolah di Sekolah Dasar Lark Creek. Tahun lalu Jess menang, bukan saja pada putaran pertama tetapi keseluruhan perlombaan itu. May Belle jadi bangga sekali. Kakaknya adalah yang tercepat, yang terbaik.

Jess telah berlari terlalu lama sehingga May Belle ditugaskan ibu untuk menyuruhnya pulang dan makan. Ellie dan Brenda adalah saudara perempuan Jess, sesampainya Jess yang berkeringat itu di rumah Ellie dan Brenda mengejek Jess yang berkeringat dan bau itu. Ibunya kemudian menyuruh Jess untuk membersihkan diri dan mengganti baju.

Setelah itu, May Belle datang memberi tahunya di ladang buncis, bahwa ada orang yang pindah ke tanah pertanian sebelah. Pada keesokan harinya anak yang baru pindah itu menyapa Jesse dan dia memperkenalkan diri. Anak perempuan itu bernama Leslie Burke.

Ternyata Leslie disekolahkan di SD Lark Creek dan sekelas dengan Jess. Di kelas itu teman-teman amatlah menjengkelkan dan sangat suka mengganggu, Jess sering diganggu dan ternyata anak baru itu membelanya.

Pada saat pelajaran olah raga, Jess berlari dan teman-temannya tidak dapat mengejar tetapi seseorang bergerak ke depan sehingga Jess mempercepat larinya tetapi Leslie sudah duluan tiba di garis finish. Setelah kejadian itu Jess menganggap berlari tidak lagi menyenangkan dia tahu sekarang bahwa ia tidak akan pernah menjadi pelari terbaik di kelas empat dan lima. Tapi satu-satunya yang membuatnya agak terhibur adalah saingannya juga. Ketika ada perlombaan Leslie kembali menang.

Pada suatu hari Jess dan Leslie berlari ke ladang kosong di belakang rumah Leslie. Lalu mereka turun menuju dasar sungai kecil yang kering. Hari itu musim gugur yang cerah, Jess bersandar ke belakang dan menikmati langit yang berwarna cerah. Leslie berbicara padanya bahwa mereka membutuhkan tempat yang sangat rahasia dan hanya untuk mereka dan tidak boleh mengatakannya pada siapa pun di dunia ini. Kemudian Leslie membisikkan bahwa mereka akan menjadi penguasanya.

Kata-kata yang diucapkan Leslie tadi serasa berputar-putar dalam diri Jess. Jess ingin menjadi penguasa sesuatu bahkan sesuatu yang tidak nyata. Kemudian Leslie mengatakan ada di dalam hutan kecil, tempat yang tidak akan didatangi orang untuk merusaknya. Ada bagian dari hutan yang tidak disukai Jess yaitu tempat gelap yang hampir seperti berada di bawah air, tetapi dia tidak mengatakannya.

Kemudian gadis itu menjadi bersemangat dia mengharapkan tempat itu bisa menjadi negeri ajaib seperti Narnia, dan satu-satunya cara untuk sampai ke sana adalah dengan berayun menyeberang dengan tali.

Setelah menemukan tempat yang cocok yang tidak begitu masuk lebih jauh ke dalam hutan, Leslie menamakan tempat rahasia mereka yaitu Terabithia dan dia meminjamkan semua buku tentang Narnia kepada Jess hingga Jess menjadi tahu bagaimana kerajaan ajaib itu dibangun dan bagaimana makhhluk hidup harus dilindungi dan bagaimana penguasa harus bersikap. Kemudian mereka membangun kastil. Di sana keduanya merasa memiliki dunia dan tidak ada musuh.

Hari demi hari mereka lalui dengan canda tawa, gembira. Pada suatu saat terjadi tragedi yang tidak pernah disangka, Leslie meninggal. Ayah Jess mengatakan kepada Jess, “ ada beberapa orang menemukan anak perempuan pagi ini di sungai itu”. Tali tua yang biasanya Jess dan Leslie pakai untuk berayun putus dan kepalanya terbentur sesuatu ketika dia jatuh. Namun apa yang dikatakan ayahnya , Jess tidak percaya. Setelah beberapa saat dia pun mempercayainya.

Setelah kejadian itu Jess memandang Terabithia, dia berharap seandainya itu masih tetap Teabithia. Dia merasakan kehidupan pun tidak sama lagi. Kemudian dia membuat rangkaian bunga untuk penguburan Ratu itu. Beberapa hari kemudian setelah pulang sekolah, Jess pergi ke rumah itu dan mengambil kayu yang dibutuhkannya untuk membangun jembatan menuju Terabithia. May Belle ikut menemani dan ketika anak laki-laki itu selesai, ia menaruh bunga di atas kepala adik perempuannya dan membawanya melintasi jembatan - jembatan agung ke Terabithia,yang tampak hanya seperti beberapa potong papan menyeberangi selokan yang hampir kering. Kemudian Jess berkata, ” May Belle, kau akan menjadi ratu yang semua penghuni Terabithia nanti-nantikan”.

Sinopsis

Jess seorang anak kelas lima SD. Anak laki-laki satu-satunya di keluarganya. Dia punya dua orang kakak perempuan, dan 2 orang adik perempuan. Ayahnya bekerja dari pagi hingga malam. Bahkan ayam jago mereka pun sudah mati, sehingga bisa dibilang, Jess satu-satunya laki-laki di rumah itu.
Obsesi Jess adalah menjadi pelari tercepat di kelas lima, nanti, setelah sekolah masuk sehabis liburan musim panas. Untuk itu, selama liburan, pagi-pagi sekali, Jess berusaha melatih dirinya supaya bisa berlari lebih baik.
Di akhir liburan, rumah pertanian di dekat rumahnya kedatangan penghuni baru. Ada seorang anak seumuran Jess, bernama Leslie. Dan di hari sekolah dimulai, Leslie malah mengalahkan Jess dalam permainan lomba lari tersebut.
Namun itu tak membuat Jess membenci Leslie. Leslie anak yang agak aneh, dan tidak begitu disukai anak-anak lain di sekolah, sama dengan Jess sendiri. Mereka berdua menjadi sahabat, dan Leslie memperkenalkan Jess dengan dunia imajinasi yang tak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya.
Jess dan Leslie pun menemukan sebuah tempat rahasia, tempat mereka mendirikan kerajaan Terabithia, dimana mereka berdua menjadi penguasanya. Namun untuk sampai di kerajaan itu, harus menggunakan jalan yang cukup berbahaya. Jalan yang suatu hari merebut nyawa Leslie.

Tragedi itu memaksa Jess berpaling kepada adik kecilnya yang pada awalnya diabaikan, untuk ikut hadir di dunia Terabithia. Si adik, May Belle menjadi putri kecil yang menemani Jess di dunia lain tersebut

Rabu, 21 September 2011

Konferensi Meja Bundar (KMB)


Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan sebuah perundingan tindak lanjut dari semuaperundingan yang telah ada. KMB dilaksanakan pada 23 Agustus 1949 sampai 2November 1949 di Den Haag, Belanda. Perundingan ini dilakukan untuk meredam segalabentuk kekerasan yang dilakukan oleh Belanda yang berujung kegagalan pada pihakBelanda. KMB adalah sebuah titik terang bagi bangsa Indonesia untuk memperolehpengakuan kedaulatan dari Belanda, menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda,dan berusaha menjadi negara yang merdeka dari para penjajah.

Suasana KMB
Konferensi Meja Bundar diikuti oleh perwakilan dari Indonesia, Belanda, danperwakilan badan yang mengurusi sengketa antara Indonesia-Belanda. Berikut ini paradelegasi yang hadir dalam KMB:
a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.
b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.
c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.
d. UNCI diwakili oleh Chritchley.
Setelah melakukan perundingan cukup lama, maka diperoleh hasil dari konferensi
tersebut. Berikut merupakan hasil KMB:
a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
c. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS.
d. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda.
e. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.
f. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang TentaraKerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa paraanggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.
Konferensi Meja Bundar memberikan dampak yang cukup menggembirakan bagibangsa Indonesia. Karena sebagian besar hasil dari KMB berpihak pada bangsa Indonesia,sehingga dampak positif pun diperoleh Indonesia. Berikut merupakan dampak dari Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia:
a. Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.
b. Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan segera dapat dimulai.
c. Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat.
d. Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Selain dampak positif, Indonesia juga memperoleh dampak negatif, yaitu belum diakuinya Irian Barat sebagai bagian dari Indonesia. Sehingga Indonesia masih berusaha untuk memperoleh pengakuan bahwa Irian Barat merupakan bagian dari NKRI.

Perundingan Roem-Royen

Belanda terus-menerus mendapat tekanan dari dunia internasional, terutama Amerika Serikat sehingga bersedia berunding dengan Indonesia. Perundingan antra Indonesia dan Belanda diawasi oleh komisi PBB untuk Indonesia atau United Nations Commision fotr Indonesia (UNCI). Perundingan akan diselenggarakan di Den Haag, Belanda yang disebut Konferensi Meja Bundar (KMB)
Sebelum itu, diadakan perundingan pendahuluan di Jakarta yang diselenggarakan pada tanggal 17 April samapi dengan 7 Mei 1948. Perundingan yang dipimpin oleh Marle Cochran wakil Amerika serikat dalam UNCI. Delegasi Indonesia yang diketuai oleh Moh. Roem dengan anggotanya Ali Sastro Amijoyo, Dr. Leimena, Ir. Juanda, Prof. Supomo, dan Latuharhary. Bertindak sebagai penasihat adalah Sutan syahrir, Ir.Laok, dan Moh Natsir. Delegasi Belanda diketuai oleh Dr. J.H. Van royen dengan anggota Bloom, Jacob, dr. Van dr Vede, Dr. P.J Koets, Van Hoogstratendan Dr Gieben. Akhirnya pada tanggal 7 Mei 1949 tercapai Roem Royen Statement. Pernyataan pemerintah RI dibacakan oleh ketua delegasi Indonesia, Moh Roem yang berisi, antara lain sebagai berikut :
  1. Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya
  2. Pemerintah RI turut serta dalam konferensi meja bundar dengan tujuan mempercepat penyerahan kedaulatan yang lengkap dan tidak bersyarat kepada Negara Republik Indonesia serikat.
Delegasi Belanda Kemudian membacakan pernyataan yang dibacakan oleh Dr. J.H Van Royen yang berisi antara lain sebagai berikut:
  1. Pemerintah Belanda setuju bahwa pemerintah Ri harus bebas dan leluasa melakukan kewajiban dalam suatu daerah yang meliputi keprisidenanan Yogyakarta
  2. Pemerintah Belanda membebaskan secara tidak bersyarat para pemimpin Republik Indonesia dan Tahananpolitik lain yang ditawan sejak tanggal 19 Desember 1948.
  3. Pemerintah Belanda setuju Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat
  4. Konferensi meja Bundar akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah Republik Indonesia dikembalikan di Yogyakarta.
Dengan tercapinya kesepakatan dalam prinsip-prinsip perundingan Roem-Royen, pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatera memerintahkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengambil alih memerintah Yogyakrta dari pihak Belanda. Pihak TNI masih menaruh kecurigaan terhadap hasil persetujuan Roem-Royen, tetapi Panglima Besar Jenderal Sodierman memperingatkan seluruh komando kesatuan agar tidak memikirkan maslah politik.
Pada tanggal 22 Juni 1949, diselenggarakan perundingan segitiga antar Republik Indonesia, BFO, dan Belanda. Perundingan itu diawasi PBB yang dipimpin oleh Chritchley menghasilkan tiga keputusan yaitu:
  1. Pengembalian Pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakrta yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 1949.
  2. Pemerintah menghentikan perang gerilya.
  3. KMB akan diselenggarakn di Den Haag.
Pada tanggal 1 Juli 1949 pemerintah Republik Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakrta disusul dengan kedatangan para pemimpin Republik Indonesia dari medan gerilya. Panglima Jenderal Soedirman tiba kembali di Yogyakrta tanggal 10 Juli 1949. Setelah pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakrta, pada tanggal 13 Juli 1949 diselenggarakan sidang cabinet Republik Indonesia yang pertama. Pada kesempatan itu Mr. Syafrudin Prawiranegara mengembalikan mandatnya kepada wakil presiden, Moh.Hatta. dalam sidang cabinet juga diputuskan untuk mengangkat Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjadi Menteri Pertahanan merangkap Ketua Koordinator Keamanan. Tindak lanjut Persetujuan Roem Royen adalah:
  1. Seluruh tentara Belanda harus segera dilantik di Yogyakarta
  2. Setelah kota Yogyakarta dikosongkan oleh tentara Belanda, pada tanggal 29 Juni 1949 TNI mulai memasuki kota. Keluarnya tentara Belanda dan masuknya TNI diawasi oleh UNCI. Panglima Besatr Jenderal Sudirman beserta para pejuang lainnya baru tiba di Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949 dengan tandu.
  3. Setelah kota Yogyakarta sepenuhnya dikuasai oleh TNI maka Presiden dan wakil Presiden RI beserta para pemimpin lainnya pada tanggal 6 Juli 1949 kembali ke Yogyakarta dari Bangka.
  4. Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera yang dipimpin oleh Syarifuddin Prawiranegara menyerahkan kembali mandatnya kepada pemerintah pusat di Yogyakarta . penyerahan terjadi pada tanggal 13 Juli 1949, saat berlangsungnya sidang kabinet.

Sabtu, 06 Agustus 2011

5 Divisions Special Jounin



1. Intelligence Division
Tokugawa Bishi 

Lulus dengan Maeda Sanza bersama-sama. Dan diciptakan "" Kartu Shinobi "" untuk menyimpan semua data yang terkait dari setiap Ninja tunggal, maka dia akan dipromosikan menjadi Kapten Divisi Intelijen.
Jutsu: Taijutsu, Bunshinjutsu, Stealth & Pembunuhan.
An Intelligence Division Uniform.
- Melihat 4 Jutsu Musuh + HP/CP Musuh
2. Surprise Attack Division
Maeda Sanza

Seorang ahli Tools dimanipulasi dan menyiapkan perangkap di Desa Api. Begitu ia terlibat dengan "" Kartu Shinobi "proyek".
Jutsu: Silhouette Tersembunyi, Alat dimanipulasi, Menyiapkan perangkap & Pembunuhan.
Surprise Attack Division Uniform.
- Melakukan Serangan Kepada Musuh ( Misal Musuh Menggunakan Evasion , Jadi Jika Menyerang Musuh Dengan Jurus Ini Evasion si Musuh Tidak Akan Ada Effect )

3. Sensor Division
Mori Naruhisa

Dia memiliki persepsi yang paling kuat di seluruh desa, juga bertanggung jawab atas kepanduan pelanggar dari luar. Ia menyediakan strategi dalam banyak perang juga.
Jutsu: Genjutsu, Pikiran & kekkai transfer Jutsu Ninjutsu

Sensor Division Uniform.
- Menghilangkan Semua Effect Debuff Pada Kita

4. Heavy Attack Division
Uesugi Tatsutora

Seorang guru pedang Desa Api, telah terlibat dengan perang-perang besar banyak. Juga dikenal sebagai "" Lava Red Tiger "" karena nya Jutsu yang unik ini menggabungkan "" Lava Peledak "" dan Kenjutsu bersama-sama.
Jutsu: Siaran Api, Bumi Release, Lava peledak, Kenjutsu, Lava Tiger Kenjutsu.
Heavy Attack Division Uniform.
- Melakukan Serangan Sebesar 150% Pada Turn Berikutnya Setelah Menggunakan Jurus Ini ( Sebelumnya Harus Mengumpulkan 7 Bola Chakra Sebelum Melakukan Jurus ini [Setiap Turn Akan Mendapat 1 Bola Chakra] )

5. Medical Division
Ukita Hotaru

Seorang jenius medis ninja yang memiliki keahlian yang unik medisnya yang Kage dan mantan kapten sangat menghargai dengan bakatnya.
Dia juga menggunakan "" Mata Gelap "" & "" Crystal Icy ""
Jutsu: Air Release, Wind Release, Crystal Icy, Akupunktur & Heal.
Fancy being a white angel? Medical Division Uniform.
- Menyembuhkan 1000 HP Kita + HP Team 

Sabtu, 23 April 2011

Bonus 20% Token di Event Easter Ninja Saga




Setelah Event Festival Hanami berakhir, akhirnya muncul lagi event baru. Event kali ini diberi nama Easter Event atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Paskah. Tahun ini adalah tahun kedua Event Easter di Ninja Saga, di mana tahun lalu setiap pembelian token atau emblem akan mendapatkan pet yang berupa telur yang bernama Easter Egg. Tapi tahun ini, sepertinya tidak akan mendapatkan pet untuk setiap pembelian token atau emblem, melainkan akan mendapatkan bonus 20% dari jumlah token yang dibeli. Bagaimana??? Apakah Anda lebih suka bunus 20% token atau pet??? Kalau saya sih lebih memilih bonus 20% token, hehehe
Jika Anda tertarik dengan bonus 20% token, Anda harus segera membeli token sebelum batas waktunya habis. Karena kapan lagi Anda bisa mendapatkan keuntungan seperti saat ini, jadi jangan disia-siakan.
Cara untuk mendapatkan bonus 20% token bisa Anda ikuti di bawah ini.
  1. Klik ikon +20% yang ada di akun ninja saga Anda
  2. Klik Get Now

  3. Setelah halaman pembelian token ninja saga muncul, Anda bisa memilih jumlah token yang diinginkan. Daftar harga tokennya bisa Anda lihat di bawah ini.

  4. Selanjutnya pilih metode pembayaran yang menurut Anda mudah dan tidak ribet. Berikut ini adalah metode pembayaran yang ditawarkan ninja saga.

Selasa, 19 April 2011

The Eye Function as the optical instrument

1. Introduction to Parts of the eye and function
      All the optical instrument are of no use without a god gifted natural optical instument given to all the human beings i.e. the human eye. Let us discuss the human eye in detail :

Parts of Human Eye & Their Function :
The human eye is a all about 2.5 cm is diameter. It consist of the follwing parts :
a.Sclerotic : Sclerotic is the outer coating of the eye which is white in colour, that protects the interiorof the eye and provides the shape to the eye
b. Cornea : the front partof sclerotic is transparent to light and is termed as cornea. The light coming from an object enters the eye through cornea.
c. Iris : Iris is just at the back of cornea. This controls the size  of the pupil. It acts like a shutter of a photographic camer and allows the regulated amount of light to enter the eye.
d. Eye Lens : Eye lens is a double convex lens with the help of which image is formed at retina by refraction of light
e. Ciliary Muscles : The eye lens is held by ciliary muscles. Ciliary muscles help the eye lens to change its focal length.
f. Pupil : At the centre of the iris there is a hole through which light falls on the lens, which called pupil.
g. Aqueous humour : The space between cornea and eye lens is filed with transparent fluid called aqieous humour.
h. Vitreous Humour the space between eye lens and retina is filled with a jelly like transparent fluid called vitreous humour.


Terjemahan Inggris ke Bahasa Indonesia

Fungsi mata sebagai alat optik

1. Pengenalan Bagian dari mata dan fungsi
       Semua alat optik tidak berguna tanpa instument dewa optik berbakat alam diberikan kepada semua manusia yaitu matamanusia. Mari kita membahas mata manusia secara rinci:

Bagian Mata Manusia & Fungsi mereka:
Mata manusia adalah sekitar 2,5 cm semua adalah diameter. Initerdiri dari bagian-bagian follwing:
a.Sclerotic: sklerotik merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih, yang melindungi interiorof mata dan memberikan bentuk kemata
b. Kornea: yang sklerotik partof depan transparan terhadap cahaya dan disebut sebagai kornea. Cahaya yang datang darisebuah objek masuk mata melalui kornea.
c. Iris: Iris hanya di belakang kornea. Ini mengontrol ukuran pupil.Kerjanya seperti rana dari camer fotografi dan memungkinkanjumlah cahaya diatur untuk masuk mata.
d. Mata Lensa: lensa Eye adalah lensa cembung ganda denganbantuan dari gambar yang akan dibentuk di retina oleh pembiasancahaya
e. Ciliary Otot: Lensa mata diselenggarakan oleh otot silia. Ototciliary membantu lensa mata untuk mengubah focal length nya.
f. Murid: Di tengah-tengah iris ada lubang di mana cahaya jatuhpada lensa, yang disebut murid.
g. Humor berair: Ruang antara kornea dan lensa mata diajukandengan cairan transparan yang disebut humor aqieous.
h. Vitreous Humor ruang antara lensa mata dan

Rabu, 30 Maret 2011

Biografi dan Karya-karya Chairil Anwar

Chairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera – Jakarta, 28 April 1949 meninggal di  pada umur 26 tahun) atau dikenal sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku) adalah penyair terkemuka Indonesia. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B Jassin sebagai pelopor Angkatan '45  dan puisi modern Indonesia.

Masa kecil

Dilahirkan di Medan, Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, mantan Bupati Kabupaten Indragiri, Riau berasal dari Taeh Baruah, Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Sedangkan ibunya Saleha, berasal dari Situjuh, Limapuluh Kota. Dia masih punya pertalian keluarga dengan Sutan Syahrir (Perdana Mentri pertama Indonesia).
Chairil masuk sekolah  Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu masa penjajahan Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di  (MULO), sekolah menengah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs pertama Hindia Belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan.
Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastra. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris. bahasa Belanada dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama, seperti :  Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron.Penulis-penulis ini sangat memengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung memengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.

Masa dewasa

Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di "Majalah Nisan" pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945.
Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); danTiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin).

Akhir hidup

Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah penyakit. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC. Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar( 28 April ).

Karya tulis yang diterbitkan

Sampul Buku "Deru Campur Debu"
  • Deru Campur Debu (1949) 
  • Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949) 
  • Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin) 
  • "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949", disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986) 
  • Derai-derai Cemara (1998)
  •  Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide
  •  Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck










Terjemahan ke bahasa asing

Karya-karya Chairil juga banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa Inggris dan Spanyol. Terjemahan karya-karyanya di antaranya adalah:
  • "Sharp gravel, Indonesian poems", oleh Donna M. Dickinson (Berkeley? California, 1960)
  • "Cuatro poemas indonesios [por] Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati" (Madrid: Palma de Mallorca, 1962)
  • Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton Raffel dan Nurdin Salam (New York, New Directions, 1963)
  • "Only Dust: Three Modern Indonesian Poets", oleh Ulli Beier (Port Moresby [New Guinea]: Papua Pocket Poets, 1969)
  • The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Burton Raffel (Albany, State University of New York Press, 1970)
  • The Complete Poems of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Liaw Yock Fang, dengan bantuan H. B. Jassin (Singapore: University Education Press, 1974)
  • Feuer und Asche: sĂ€mtliche Gedichte, Indonesisch/Deutsch oleh Walter Karwath (Wina: Octopus Verlag, 1978)
  • The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, oleh Burton Raffel (Athens, Ohio: Ohio University, Center for International Studies, 1993)

Karya-karya tentang Chairil Anwar

Patung dada Chairil Anwar di Jakarta
  • Chairil Anwar: memperingati hari 28 April 1949, diselenggarakan oleh Bagian Kesenian Djawatan Kebudajaan, Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan (Djakarta, 1953)
  • Boen S. Oemarjati, "Chairil Anwar: The Poet and his Language" (Den Haag: Martinus Nijhoff, 1972).
  • Abdul Kadir Bakar, "Sekelumit pembicaraan tentang penyair Chairil Anwar" (Ujung Pandang: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ilmu-Ilmu Sastra, Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin, 1974)
  • S.U.S. Nababan, "A Linguistic Analysis of the Poetry of Amir Hamzah and Chairil Anwar" (New York, 1976)
  • Arief Budiman, "Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan" (Jakarta: Pustaka Jaya, 1976)
  • Robin Anne Ross, Some Prominent Themes in the Poetry of Chairil Anwar, Auckland, 1976
  • H.B. Jassin, "Chairil Anwar, pelopor Angkatan '45, disertai kumpulan hasil tulisannya", (Jakarta: Gunung Agung, 1983)
  • Husain Junus, "Gaya bahasa Chairil Anwar" (Manado: Universitas Sam Ratulangi, 1984)
  • Rachmat Djoko Pradopo, "Bahasa puisi penyair utama sastra Indonesia modern" (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985)
  • Sjumandjaya, "Aku: berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair Chairil Anwar (Jakarta: Grafitipers, 1987)
  • Pamusuk Eneste, "Mengenal Chairil Anwar" (Jakarta: Obor, 1995)
  • Zaenal Hakim, "Edisi kritis puisi Chairil Anwar" (Jakarta: Dian Rakyat, 1996)

KUMPULAN PUSI-PUISI CHAIRIL ANWAR

PRAJURIT JAGA MALAM

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

(1948)
Siasat,
Th III, No. 96
1949


MALAM

Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
--Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang

Zaman Baru,
No. 11-12
20-30 Agustus 1957



KRAWANG-BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

(1948)
Brawidjaja,
Jilid 7, No 16,
1957


DIPONEGORO

Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai



Maju
Serbu
Serang
Terjang

(Februari 1943)
Budaya,
Th III, No. 8
Agustus 1954



PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO

Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

(1948)

Liberty,
Jilid 7, No 297,
1954


Thursday, April 03, 2003

AKU 

Kalau sampai waktuku 
'Ku mau tak seorang kan merayu 
Tidak juga kau 

Tak perlu sedu sedan itu 

Aku ini binatang jalang 
Dari kumpulannya terbuang 

Biar peluru menembus kulitku 
Aku tetap meradang menerjang 

Luka dan bisa kubawa berlari 
Berlari 
Hingga hilang pedih peri 

Dan aku akan lebih tidak perduli 

Aku mau hidup seribu tahun lagi 

Maret 1943


PENERIMAAN 

Kalau kau mau kuterima kau kembali 
Dengan sepenuh hati 

Aku masih tetap sendiri 

Kutahu kau bukan yang dulu lagi 
Bak kembang sari sudah terbagi 

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani 

Kalau kau mau kuterima kembali 
Untukku sendiri tapi 

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi. 

Maret 1943 


HAMPA 

kepada sri 

Sepi di luar. Sepi menekan mendesak. 
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak 
Sampai ke puncak. Sepi memagut, 
Tak satu kuasa melepas-renggut 
Segala menanti. Menanti. Menanti. 
Sepi. 
Tambah ini menanti jadi mencekik 
Memberat-mencekung punda 
Sampai binasa segala. Belum apa-apa 
Udara bertuba. Setan bertempik 
Ini sepi terus ada. Dan menanti.


DOA 

kepada pemeluk teguh 

Tuhanku 
Dalam termangu 
Aku masih menyebut namamu 

Biar susah sungguh 
mengingat Kau penuh seluruh 

cayaMu panas suci 
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi 

Tuhanku 

aku hilang bentuk 
remuk 

Tuhanku 

aku mengembara di negeri asing 

Tuhanku 
di pintuMu aku mengetuk 
aku tidak bisa berpaling 

13 November 1943

SAJAK PUTIH 

Bersandar pada tari warna pelangi 
Kau depanku bertudung sutra senja 
Di hitam matamu kembang mawar dan melati 
Harum rambutmu mengalun bergelut senda 

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba 
Meriak muka air kolam jiwa 
Dan dalam dadaku memerdu lagu 
Menarik menari seluruh aku 

Hidup dari hidupku, pintu terbuka 
Selama matamu bagiku menengadah 
Selama kau darah mengalir dari luka 
Antara kita Mati datang tidak membelah... 

SENJA DI PELABUHAN KECIL 
buat: Sri Ajati 

Ini kali tidak ada yang mencari cinta 
di antara gudang, rumah tua, pada cerita 
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut 
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut 

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang 
menyinggung muram, desir hari lari berenang 
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak 
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. 

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan 
menyisir semenanjung, masih pengap harap 
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan 
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap 

1946
CINTAKU JAUH DI PULAU 

Cintaku jauh di pulau, 
gadis manis, sekarang iseng sendiri 

Perahu melancar, bulan memancar, 
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar. 
angin membantu, laut terang, tapi terasa 
aku tidak 'kan sampai padanya. 

Di air yang tenang, di angin mendayu, 
di perasaan penghabisan segala melaju 
Ajal bertakhta, sambil berkata: 
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja," 

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh! 
Perahu yang bersama 'kan merapuh! 
Mengapa Ajal memanggil dulu 
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! 

Manisku jauh di pulau, 
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri. 

1946


MALAM DI PEGUNUNGAN

Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!

1947

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS 

kelam dan angin lalu mempesiang diriku, 
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin, 
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu 

di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin 

aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang 
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu; 
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang 

tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku 

1949

DERAI DERAI CEMARA 

cemara menderai sampai jauh 
terasa hari akan jadi malam 
ada beberapa dahan di tingkap merapuh 
dipukul angin yang terpendam 

aku sekarang orangnya bisa tahan 
sudah berapa waktu bukan kanak lagi 
tapi dulu memang ada suatu bahan 
yang bukan dasar perhitungan kini 

hidup hanya menunda kekalahan 
tambah terasing dari cinta sekolah rendah 
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan 
sebelum pada akhirnya kita menyerah 


 

Template Design By:
SkinCorner